Selasa, 27 November 2012

gerinda

GERINDA

PENGERTIAN GERINDA
Suatu proses pengerjaan untuk memotong, mengasah, menghaluskan, meratakan dengan alat batu gerinda.

FUNGSI GERINDA
• Memotong
• Mengasah
• Menghaluskan
• Meratakan

PEKERJAAN PRESISI
Proses pengerjaan dengan alat yang disebut batu gerinda untuk menghasilkan permukaan akhir sesuai dengan yang di kehendaki , dari yang kasar hingga yang halus dengan ketelitian yang tinggi dan ketepatan ukuran.

Mesin gerinda presisi yang pada umumnya digunakan pada pengerjaan akhir :
 Mesin gerinda permukaan rata
 Mesin gerinda silindris
 Mesin gerinda alat-alat potong

gambar teknik

TEKNIK CNC

CNZ TU 2A

 Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat. Dalam hal ini

komputer telah diaplikasikan ke dalam alat-alat mesin perkakas di antaranya Mesin Bubut, Mesin Frais,

Mesin Skrap, Mesin Bor, dll. Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang

selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC

menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas

CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan

mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi

ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga di era modern

seperti saat ini banyak industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih

menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.
Gambar 1.


Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mesin CNC Two Axis
 atau yang lebih dikenal dengan Mesin Bubut (Lathe Machine) dan Mesin CNC Three Axis atau yang lebih

dikenal dengan Mesin Frais (Milling Machine).

SISTEM PERSUMBUAN CNC TU-2A
Sistem persumbuan pada mesin CNC diatur berdasarkan standar ISO 841 dan DIN 66217.
Untuk mesin bubut, karena sumbu poros utamanya mendatar, maka sumbu Z adalah sumbu memanjang dari alas mesin bubut, sedang sumbu X adalah arah yang melintang (lihat gambar).
fig-3
SISTEM PERSUMBUAN CNC TU-3A
fig-1
Apabila tiga jari tangan kanan di atur sedemikian rupa letaknya seolah saling tegak lurus (lihat gambar) maka jari tengah menunjukkan sumbu Z, telunjuk sumbu Y, dan ibu jari sumbu X.

fig-2
fig-2_1
Sumbu Z adalah sumbu referensi dan selalu diorientasikan sebagai sumbu poros utama. Untuk mesin frais vertikal, posisi sumbu Z adalah tegak, sumbu Y arah melintang dari meja, dan sumbu X adalah arah memanjang meja.
METODE PEMROGRAMAN
Pemrograman Metode Absolut
Semua pemrograman dimulai dari titik awal yang sama. Seperti pada contoh pemberian ukuran pada gambar berikut, pemberian ukuran jarak lubang pada sumbu tegak dan sumbu mendatar diukur dari satu titik awal (referensi) yang sama.
fig-4
Contoh Pemrograman Sederhana.
fig-5
fig-6

autocad

AUTOCAD

CARA MEMBUKA AUTOCAD 2006 :
Klik star
Klik all programs
Klik auto desk
Klik autocad 2006

CARA MENUTUP AUTOCAD 2006 :
Pilih menu file
Klik exit

CARA SETTING KERTAS KERJA :
1. Klik layout 1
2. Mouse klik kanan-select “page setup manager”
3. Klik modify, kemudian isi
• printer : none
• Paper size : ISO A4
• Plot offset X : 15
• Plot offset Y : 0
• Scale custom : 1:1
• Drawing orientation : portrait
4. Klik ok
5. Klik close

CARA MEMBUAT GARIS :
1. Command L
2. Shortcut

cnc

MESIN CNC

1. Pendahuluan
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.
2. Jenis Mesin CNC
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :
a. Mesin bubut CNC
b. Mesin frais CNC
Gambar 1. Mesin Bubut CNC
Gambar 2. Mesin Frais CNC
3. Cara Mengoparasikan Mesin CNC
Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap-
1
tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :
a. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
Gambar 3. Referensi Absolut
b. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Gambar 4. Referensi Inkremental
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.
Gambar 5. Mesin Bubut CNC Modern
2
Gambar 6. Mesin Frais CNC Modern
4. PC untuk Mesin CNC
PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya.
Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang sejenis.
Gambar 7. Tampilan Monitor 1
Tampilan pada gambar di atas dihasilkan oleh PC dengan spesifikasi minimum :
�� System Unit: IBM PC or compatible (80286 and up)
�� Operating System: MS-DOS or PC-DOS version 3.0 or later
�� Main Memory: 640KB RAM minimum
�� Hard Disk Space: 2MB
�� Display: Standard VGA
�� Input Device: Mouse
Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII - Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejenis.
Gambar 8. Tampilan Monitor 2
Tampilan pada gambar di atas dihasilkan oleh PC dengan spesifikasi minimum :
�� Processing : Pentium III 1 GHz and 133 MHz Processor Bus
�� Main : 256 MB RAM (expandable to 512 MB RAM) Single DIMM Slot Memory
�� Video : 4 MB
�� Retentive Variable Storage : 32K NVRAM (onboard) for PC Control
�� Diagnostics Functions : Watchdog Timer, Temperature and Fan Status Monitoring
�� Front LED Indicators (5) : Function (Text mode), Shift/ CAPS Lock, HDD/Error,
�� Power, Compact Flash Ready
�� Storage Device : Removable 2.5" Hard Disk Drive, 20GB
�� Compact Flash : (1) Port - Front Access – Not Supported in Windows NT
�� USB (Rev 1.0) : (1) Port - Side Access – Not Supported in Windows NT (2) Ports - Front Access – Not Supported in Windows NT
�� Serial Port : (2) RS232 serial ports Parallel

las listrik

MESIN LAS

Mesin Las Arus Bolak-balik (Mesin AC)


Mesin Las AC
Karena langsung menggunakan arus listrik AC dari PLN  yang memiliki tegangan yang cukup tinggi dibandingkan kebutuhan pengelasan yang hanya membutuhkan  tegangan berkisar 55 Volt sampai dengan 85 Volt maka mesin las ini menggunakan transformator ( Trafo) step-down, yaitu trafo yang berfungsi menurunkan tegangan. Transformator yang digunakan pada peralatan las mempunyai daya yang cukup besar. Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar perlu arus besar. Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang lebih besar pula, dan sebaliknya.

Mesin Las Arus Searah (Mesin DC)


Mesin Las DC
Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa dynamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor listrik, motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain. Mesin arus yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
a.       nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil,
b.      setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC,
c.       tingkat kebisingan lebih rendah,
d.       mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus bolak-balik atau arus searah.
Mesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner atau mesin las portabel. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat atau bengkel yang mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN. Adapun mesin las portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya digunakan untuk proses pengelasan pada tempat-tempat yang tidak terjangkau jaringan listrik. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian mesin las adalah penggunaan yang sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh prabrik pembuat mesin, perawatan yang sesuai dengan anjuran. Sering kali gangguan-gangguan timbul pada mesin las, antara lain mesin tidak mengeluarkan arus listrik atau nyala busur listrik lemah.
Kelebihan mesin Las  DC dan AC
Mesin Las DC
1.      Busur nyala listrik yang dihasilkan stabil
2.      Dapat menggunakan semua jenis elektroda
3.      Dapat digunakan untuk pengelasan pelat tipis
Mesin Las AC

penguatan bahan logam

                                              Penguatan oleh Perlakuan Panas

Bab 4
Paduan Logam: Struktur dan Penguatan oleh Perlakuan Panas
Struktur Paduan
Padat solusi
Dua istilah penting dalam menggambarkan paduan: terlarut dan pelarut. Terlarut adalah elemen minor (seperti garam atau gula) yang akan ditambahkan ke pelarut, yang merupakan unsur utama (seperti air). Dalam hal unsur-unsur yang terlibat dalam struktur kristal logam, (solut atom terlarut) adalah elemen yang akan ditambahkan ke (atom pelarut host). Ketika struktur kristal tertentu pelarut dipertahankan selama paduan, paduan disebut larutan padat.

Substitusi padat solusi. Jika ukuran dari atom terlarut adalah serupa dengan pelarut atom, atom terlarut dapat mengganti pelarut dan membentuk atom sebagai solusi padat substitusi. Contoh dari fenomena ini adalah kuningan, paduan dari seng dan tembaga, di mana seng (atom terlarut) diperkenalkan ke dalam kisi tembaga (atom pelarut). Sifat dari kuningan sehingga dapat diubah selama rentang dengan mengendalikan jumlah seng pada tembaga. Dua kondisi umumnya diperlukan untuk membentuk solusi lengkap padat substitusi:
Kedua logam harus mempunyai struktur kristal yang sama. Perbedaan jari-jari atom mereka harus lebih dari 15%. Jika kondisi ini tidak puas, larutan padat lengkap tidak akan diperoleh, dan jumlah larutan padat terbentuk akan terbatas.
Padat interstisial solusi. Jika ukuran dari atom terlarut jauh lebih kecil daripada atom pelarut, atom terlarut menempati posisi interstisial dan membentuk larutan padat interstisial. Kondisi untuk membentuk solusi interstisial adalah:
Atom pelarut memiliki lebih dari satu valensi.
atom terlarut kurang dari 59% dari jari-jari atom untuk atom pelarut. Jari-jari atom
Jika kondisi ini tidak terpenuhi, terbatas atau tidak kelarutan interstisial mungkin terjadi.
Salah satu contoh penting dari solusi interstisial adalah baja, paduan dari besi dan karbon, di mana atom karbon yang hadir dalam posisi interstisial antara atom-atom besi. Jari-jari atom karbon adalah 0,71 Å (0,071 nm) dan dengan demikian adalah kurang dari 59% dari 1,24 Å (0,124 nm) jari-jari atom besi. Seperti yang akan Anda lihat, kita dapat bervariasi sifat baja melalui berbagai dengan mengendalikan jumlah karbon dalam besi. Inilah salah satu alasan bahwa, selain menjadi murah, baja adalah seperti bahan serbaguna dan bermanfaat dengan berbagai macam sifat dan aplikasi.

Senyawa intermetalik
Senyawa Intermetalik adalah struktur kompleks di mana atom terlarut hadir di antara atom pelarut dalam proporsi certains. Jadi beberapa senyawa intermetalik memiliki kelarutan padat.Jenis obligasi atom bisa berkisar dari logam ke ion. Intermetalik senyawa kuat, keras, dan rapuh. Karena titik lebur yang tinggi dan kekuatan yang tinggi pada temperatur tinggi, resistensi oksidasi yang baik, dan kepadatan relatif rendah, mereka adalah calon bahan untuk mesin turbin gas maju. Contoh-contoh yang tipikal adalah aluminides dari titanium (Ti3Al), nikel (Ni3Al), dan besi (Fe3Al).

Diagram Fase
Logam murni telah didefinisikan dengan jelas leleh atau titik beku, dan pemadatan berlangsung pada suhu konstan. Ketika temperatur logam cair berkurang ke titik beku, panas laten pembekuan dilepaskan sementara suhu tetap konstan. Pada akhir jika ini siklus termal, solidifikasi lengkap dan padat logam mendingin ke suhu ruang.
Tidak seperti logam murni, paduan memperkuat rentang temperatur. Solidifikasi dimulai ketika suhu turun logam cair di bawah likuidus; itu selesai saat suhu mencapai solidus. Dalam rentang temperatur paduan dalam keadaan lembek atau bubur. Komposisinya dan negara digambarkan oleh diagram fase tertentu's paduan.
Sebuah diagram fase, juga disebut sebagai keseimbangan atau diagram konstitusional, menunjukkan hubungan antara suhu, komposisi, dan fase hadir dalam suatu sistem paduan tertentu. Ekuilibrium berarti bahwa negara sistem tetap konstan selama jangka waktu terbatas.Kata konstitusional menunjukkan hubungan antara struktur, komposisi, dan paduan fisik.

k3

 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja mapun keluarga pekerja. Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, maka banyak yang memandang sebelah mata pada program ini. Pengusaha bilang, ini cost atau buang buang biaya. Pekerja berkomentar, memperlambat pekerjaan. Dua duanya benar, jika hanya dilihat dari satu sisi saja. Tapi kalau dicermati sisilainnya, tentunya pengusaha akan berpikir dua kali berkata demikian. Kenapa? Karena cost yang dikeluarkan untuk suatu insiden kecelakaan kerja akan jauh berkali lipat dibandingkan yang dikeluarkan untuk pencegahannya. Bagi pekerja, jika sudah terkena cidera atau fatality, tentu tidak akan berani berkata lagi kalau K3 itu hanya memperlambat pekerjaan.
Undang Undang dibidang K3 sudah ada sejal tahun 1970 yaitu UU no. 1 tahun 1970 yang mulai diundangkan tanggal 12 Januari 1970 yang juga dijadikan hari lahirnya K3. Namun, hingga tahun 2000anlah K3 baru mulai banyak dikenal. Kemana saja selama ini regulasi K3 tersebut diatas? Ya, mati surilah kalau boleh dikatakan begitu. Kenapa mati suri? Karena belum ada kesadaran baik dari pihak pengusaha, pekerja bahkan dari pihak Depnakertrans sendiri sebagai pengawas. Kenapa belum ada kesadaran? Karena belum tertimpa insiden kecelakaan kerja. jadi, istilahnya menunggu bola, kalau dapat bola baru bergerak. Ini pola klasik, pola pecundang. Ini sebabnya negara kita tidak maju maju, karena masih dilandasi oleh pola berpikir yang tidak efektif tersebut. Kalau saja Depnakertrans bertindak tegas, bergerak cepat, tentu kemajuan implementasi K3, sudah lebih maju daripada yang ada sekarang ini.
Lalu bagaimana caranya mengimplementasikan K3? Jika anda perusahaan besar dengan jumlah karyawan 100 orang atau lebih atau sifat kerja organisasi anda yang mengandung bahaya atau resiko yang tinggi, maka wajib mengimplementasi SMK3 (Sistem Manajemen Keselamtan dan Kesehatan Kerja). Jika anda perusahaan kecil dan sifat kerjanya tidak mengandung bahaya atau resiko tinggi, maka anda hanya pekerjakan seorang safety officer atau ahli K3 umum. Karena, semua tempat kerja memiliki resiko atau bahaya. Itulah definisi tempat kerja menurut UU no.1 tahun 1970. Jadi, anda harus tetap waspada dengan bahaya laten ditempat kerja. Jika bukan baha fisik instan, tentu ancaman penyakit yang mungkin saja terjadi bertahun tahun kemudian.
Jadi, sudah saatnya pengusaha dan pekerja serta pihak depnakertrans sendiri sadar untuk lebih meningkatkan performa K3 di semua organisasi di Indonesia, karena angka kecelakaan kerja di Indonesia masih lebih tinggi dibanding negara2 lainnya di Asia tenggara, bahkan di Asia. Angka yang dilaporkan pemerintahpun belum tentu angka konkrit. Masih banyak perusahaan2 yang tidak melaporkan insiden2 kecelakaan kerja yang terjadi ditempat kerjanya. Bahkan penghargaan zero accidentpun patut dipertanyakan metode penilaiannya.